Friday, December 22, 2017

Polemik Jerusalem (Bagian II); 7 Hubungan Mesra Indonesia-Israel



Polemik pasca diakuinya Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh presiden Amerika Serikat, Donal Trump menuai kritikan tajam oleh negara-negara Islam salah satunya Indonesia. Walaupun beberapa saat yang lalu, dalam sidang majelis umum PBB yang dihadiri 128 negara, AS dan Israel kalah telak atas Pengklaiman Yerusalem sebagai Ibukota Israel melalui voting.

Di Indonesia sendiri, yang mayoritas penduduknya beragama muslim tidak tinggal diam atas Pengklaiman sepihak yang dilakukan oleh Donald Trump. Sejumlah aksi penolakan dilakukan oleh penduduk Indonesia, dari pembakaran bendera Amerika-Israel sampai pemboikotan produk-produk dari kedua negara tersebut.

Jika dikaji lebih dalam, ada sedikit anekdot antara Isreal dan Indonesia sendiri. Hubungan mesra antara Indonesia dan Israel dari orde lama hingga era reformasi terus berlanjut.

Berikut 7 (tujuh) informasi penting yang menggambarkan latar belakang hubungan Israel- Indonesia yang perlu diketahui.

1. Tahun 1993 PM Israel Yitzhak Rabin bertemu Presiden Soeharto dengan difasilitasi Jendral TNI Benny Murdani.

2. Tahun 1994 Ketua Umum PB NU Abdulrrahman Wahid mengunjungi Israel.

3. Tahun 2000 Ditandatangani Kerjasama asuransi kredit ekspor antara PT Auransi Jassindo dengan Assure Limited Of Israel untuk memberi asuransi kredit ekspor baik kepada perusahaan Israel maupun Indonesia, di antaranya Bakrie Group

4. Perdagangan antara Indonesia-Israel saat ini bernilai sekitar USD 400-500 juta per tahun. Indonesia mengekspor komoditas dan mengimpor barang2 teknologi tinggi dari Isarel.

5. Tahun 2002 didirikan Indonesia-Israel Public Affairs Committee (IIPAC) dan sudah memiliki 4,450 anggota serta telah membentuk business lobby. Pembentukan IIPAC dibantu seorang Indonesia keturunan Yahudi, Benyamin Ketang yang belajar di Israel dengan beasiswa dari Presiden Abdurahman Wahid, Benyamin pada saat itu adalah warga Nahdatul Ulama (NU) dan adalah anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesoia (PMII).

6. Kunjungan Menteri Ekonomi Israel Naftalli Bennett ke Konperensi World Trade Organization (WTO) di BalitTahun 2013 dan telah membuat kesepakatan perdagangan dengan pejabat-pejabat Indonesia.

7. Kunjungan rahasia (secret visit) para pejabat Indonesia ke Knesset (Parlemen Israel) di tahun 2014. 

Itulah 7 (tujuh) informasi hubungan mesra antara Indonesia dan Isreal. Ada sedikit pertanyaan yang hadir saat ini, mengapa presiden Jokowi jika memang tidak terima dan seolah marah atas tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina sampai detik ini hanya sekedar mengecam kebijakan Amerika terkhusus Israel? Sedang, produk-produk dari Ameriak-Israel menyebar bagaikan rumput liar di bumi Pertiwi ini. . .

No comments:

Post a Comment