Thursday, October 1, 2015

Sindrom Kekuasaan HmI

Organisasi HmI ternyata bisa dijadikan alat yang dapat membangun relasi sosial antara satu komunitas dengan komunitas yang lainnya. Sebab diwadah inilah kita bisa bertemu untuk mendiskusikan agama menurut anda,menurut saya yang semoga menjadi islam menurut Allah (Ahmad Wahid-Pergolakan Pemikiran Islam)

Namun sindrom kekuasaan membawa kita pada fenomena saling kompetitif ala darwin dan perolehan kekuasaan ala machiavelli. Alhasila, kita lupa kalau syndrom kelahiran institusi "HmI" merupakan sydrom kelahiran yang mendidik kader umat dan kader bangsa yang dibangun diatas pondasi Tauhid, Sosiologis dan yuridis yang dapat menghasilkan perdebatan gagasan yang konstruktif guna membaca berbagai fenomena yg serba imaged di bumi pertiwi.

Kini HmI hanya bisa memproduk perdebatan bazar, nilai tukar dan berapa harga yang akan diperoleh. Selain itu kita juga lupa bahwa ketika kita berada diujung lorong kehidupan saat ini (era informasi yang serba terbuka) dapat memberi dampak pada eksistensi pergerakan yang secara sadar maupun tidak nantinya akan mempengaruhi tatanan kekuasaan negara maupun pemodal yang menyeret dalam ranah pelegitimasian status quo dan penguasa baru sebagai bagian dari sydrom negara post kolonial.

Akibatnya, kita pun lalai dengan khittah perjuangan HmI itu sendiri, dimana organisasi perkederan ternyata hanya bisa melahirkan produk kader yang melenceng dari defenisi kader itu sendiri. Dimana defenisi kader yang kita ketahui bersama dalam konstitusi adalah orang yang secara sadar terus menerus mengaplikasikan tanggung jawab organisasinya.

Selain itu, fakta mengejutkan lainnya hadir di tubuh himpunan ini yang hanya bisa memproduk generasi yang malas berfikir dan suka berdebat, serta terseret dalam sinobisme yang merupakan efek dari kolonialisme, Penghuni pasar moderen, komprador develomentalisme dan laju peredaran uang yang sering menipu kita. Padahal ini semua merupakan setting roll beck salibisme (Susan George-Republik Pasar Moderen)





2 comments: