Friday, June 24, 2016
Adik Minta T.H.R
Pemikir naturalis terkemuka, Nicollo Machiavelli mengatakan " di tengah orang-orang jahat, maka orang-orang baik akan binasa, orang-orang bijak akan jadi tumbal, dan orang yang cinta akan keadilan, kejujuran dan kebenaran akan akan hancur".
Arus mudik akan segera tiba, lebih dari 1/4 penduduk indonesia yang hijrah sebagai TKI di negeri lain dan tercatat dalam BPS Nasional akan kembali ke kampung halamannya.
Keberhasilan mereka "TKI" ketika pulang kampung dapat dilihat oleh warga kampung halaman yang masih menetap. Hal ini akan mempengaruhi warga lain untuk bertindak serupa, sehingga muncullah istilah yang populer bagi generasi muda, guru, petani, ustadz dll yang tertarik menjadi TKI sebagai "pemburu" ringgit, real maupun dollar.
Mengingat begitu banyak yang tertarik menjadi TKI, muncul kekhawatiran terjadinya perubahan orientasi dari sikap hidup agamis menjadi kapitalis-sekuler. Dulu, para orang tua dengan bangga mengirimkan anak-anaknya menuntut ilmu ke pesesantren dan kemudian kembali kedesa menjadi guru atau ustadz. Tapi sekarang beberapa pesantren di negeri ini tidak lagi jadi idola orang tua maupun masyarakat.
Kini, para orang tua lebih menghormati anak-anak muda yang tidak sekolah, tetapi sukses berburu kekayaan. Bahkan bangga jika mereka dapat mengirimkan anak-anaknya ke negeri jiran menjadi TKI untuk kemudian pulang membawa ringgit, dolar atau real yang melimpah untuk ukuran orang kampung.
Inilah salah satu potret buram yang dari dulu terjadi, mengakar dan menjadi budaya baru di bangsa ini. Permasalahan inilah yang seharusnya selalu diperbincangkan apalagi menjelang akhir ramadhan "arus mudik" hingga bisa menghasilkan atau melahirkan sebuah solusi yang nantinya akan menjadi bahan-wacana penting bagi pemerintah bukan malah membahas siapa dan dimana bisa mendapatkan THR!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment