Bahwa konflik antara Islam dan Barat merupakan konflik sebenarnya! Sedangkan konflik antara kapitalis dan marxis sifatnya cuma sesaat dan dangkal saja. Samuel P, Benturan Antar Peradaban |
Banyak literatur menerangkan, Perang Dunia I (PD I) bermula dari persaingan politik dan ekonomi antara kelompok Triple Alliance (Jerman, Austria-Hungary dan Italia) versus Triple Entente (Perancis, Inggris dan Rusia). Setelah terbunuhnya Franz Ferdinand, putra mahkota Kekaisaran Austria yang juga pangeran di Hungary dan Bohemia oleh seorang Nasionalis Serbia, maka terjadilah perang. Peristiwa di atas, dianggap puncak dari Aksi Nasionalis sekaligus pemicu peperangan antara Serbia melawan Austria-Hongaria.
Sedang PD II (1939-1945) diawali pertentangan paham antara liberal dan totaliter, karena usai PD I bermunculan kelompok negara fasisme (baru), sehingga muncul perlombaan senjata, atau ingin membalas kekalahan perang terdahulu dan lainnya.
Serbuan Jerman atas Polandia merebut Danzig di Eropa (1/9/1939) dianggap salah satu letupan, kendati pokok penyulut menurut berbagai catatan adalah serangan Jepang atas Pearl Harbour (7/12/1941), pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Hawai. Itulah kausalitas serta pemantik timbulnya PD I dan II bila ditinjau dari perspektif “apa yang terjadi”.
Ketika mencoba insight berbekal asumsi, bahwa setiap pagelaran niscaya ada wayang, dalang dan pemilik hajatan, ternyata dijumpai hal-hal lain dari pada yang telah ditulis. Mencoba mengurai Perang Dunia dari sisi “mengapa terjadi”. Istilah kerennya, menyibak hal tersirat dari yang tersurat. Inilah uraian singkatnya.
Adalah tokoh Illuminati Internasional, Albert Pike, Jenderal AS di Era 1871-an merampungkan cetak biru tentang “tiga” Perang Dunia yang bakal digelar di masa depan. Entah siapa memerintah, apa motivasi, darimana memulai, bagaimana mengakhiri perang, dan lainnya tidak ada kepustakaan atau referensi yang menjawab dengan pasti. Tapi semoga celoteh singkat ini mampu menguak meski hanya sedikit.
Tujuan PD I (1914 -1918) adalah menghancurkan hegemoni Rusia. Ini sesuai janji Nathan Rothschild tahun 1815-an. Dalam beberapa literatur dikatakan, ketika Kongres Vienna (1814) digelar, ide Rothschild membentuk Pemerintahan Dunia ditolak oleh Tsar Alexander I, bahkan ia tak diizinkan mendirikan bank sentral di Rusia. Sudah barang tentu, sikap Tsar menghalangi cita-cita mendirikan Satu Pemerintahan Global di muka bumi. Dan ini membuatnya sangat geram. Kemudian ia bersumpah, akan menghancurkan Tsar dan keluarga beserta anak cucunya!
Satu abad kemudian, janji itu dipenuhi keturunan Rothschild melalui Revolusi Bolsheviks. Rancangan PD I ini, selain bermaksud melengserkan Tsar, lalu mengganti dengan komunis, juga kelak ideologi tersebut dipergunakan untuk menyerang agama-agama di dunia terutama Kristiani. Adapun moment lain, seperti perbedaan struktur kekaisaran antara Inggris dan Jerman, dijadikan bumbu tambahan menyalakan perang.
Cetak biru PD II didasari kontroversi antara Fasisme dan Zionisme melalui pembantaian orang Yahudi (holocaust) guna meluapkan kebencian orang terhadap Nazi Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Selain dirancang dalam rangka menghantam Fasisme, kemudian meningkatkan pengaruh politik Zionis, tujuan lain PD II adalah memperkuat pengaruh Komunisme pada tingkat tertentu supaya mampu menandingi hegemoni Kristiani. Tatkala beredar rumor bahwa Hitler cuma orang (wayang) suruhan, karena konon masih ada dalang dan sang penghajat di belakang layar atas peristiwa holocaust!
Berbagai kalangan menyebut, bahwa Perang Dingin (1941-1991) adalah PD III. Tetapi jika merujuk cetak birunya Pike, ternyata bukan. Perang Dingin sekedar jab-jab ringan atau warning menuju Perang Dunia, meski efeknya Uni Sovyet remuk menjadi beberapa negara yang merdeka. Menurutnya, rumusan PD III ialah membentuk opini dan menggalang kebencian masyarakat internasional terhadap Islam, agar berbenturan melawan kekuatan Zionis (Kapitalis). Disebutkan, kelak bila peperangan berkobar, negara-negara lain dipaksa ikut dan diramalkan bakal mengakibatkan hancurnya mental, fisik, spiritual dan ekonomi. Namun pola, jenis dan methode perang tidak dirinci oleh Pike.
Berikut ini adalah surat Pike kepada Guiseppe Mazzini, pemimpin revolusi Italia. Konon karena pengaruhnya, ia bergabung di Illuminati hingga akhir hayatnya. Suratnya kini tersimpan di British Museum, Inggris. Inilah isi materinya:
“Kita perlu melepaskan para nihilis dan atheis. Kita akan memprovokasi sebuah katalis besar sosial yang mana akibatnya akan ditunjukkan dengan jelas kepada semua negara. Mereka akan merasakan efek absolut dari atheisme, asal muasal dari penderitaan dan kerusuhan berdarah terbesar. Setelah itu, orang-orang akan terpaksa untuk melindungi diri mereka terhadap kelompok minoritas dari revolusioner dunia dan akan mulai membinasakan para penghancur peradaban. Para Kristiani yang saat itu akan menghadapi hilangnya semangat, kepemimpinan dan timbul kekhawatiran terhadap keyakinan. Mereka akan kehilangan arah kepada siapa mereka harus percaya, dan akan mendapatkan cahaya sejati lewat manifestasi universal dari doktrin suci Lucifer. Sebuah manifestasi yang mana akan membawa sebuah pergerakan dimana Kristiani dan Atheisme, kedua-duanya akan ditaklukkan dan dihilangkan pada saat yang sama”. . . .
No comments:
Post a Comment