Friday, September 8, 2017

Jhon Perkins, Indonesia adalah sasaran utama bagi Amerika

Mantan Bandit Ekonomi Dunia

Ini adalah kisah nyata: aku menjalani setiap menit di dalamnya. Pandangan, orang, percakapan dan perasaan yang kuuraikan, semua adalah bagian dari kehidupanku. Ini merupakan kisah pribadiku, namun kisah ini terjadi di dalam konteks peristiwa dunia yang lebih besar, yang telah membentuk sejarah kita, yang telah membawa kita ke tempat kita berada sekarang dan membentuk dasar bagi masa depan anak-anak kita.

Kisah tentang aku yang dulunya sebagai (economi hit man). Sebuah kisah tentang bagaimana kita semua tiba di tempat kita berada sekarang dan mengapa kita sekarang ini menghadapi krisis yang tampaknya tidak dapat ditanggulangi. Sebab, hanya dengan memahami kesalahan kita di masa lampau, kita akan mampu mengambil keuntungan untuk menyongsong peluang di masa depan; karena peristiwa 11 september telah terjadi, demikian pula perang kedua di Irak; karena selain 3.000 manusia tewas pada tanggal 11 september 2001 di tangan para teroris, 24.000 manusia lainnya meninggal karena kelaparan dan sebab lain yang berhubungan dengan kelaparan. Sesungguhnya, 24.000 manusia meninggal setiap hari karena mereka tidak memperoleh makanan untuk mempertahankan hidup. Yang lebih penting, kisah ini mengapa harus diceritakan. Sebab saat ini, untuk pertama kali dalam sejarah, suatu bangsa mempunyai kemampuan, uang, dan kekuasaan yang menyebabkan semua kekacauan yang terjadi di muka bumi ini. Ini adalah bangsa di mana aku dilahirkan dan kepadanya aku telah mengabdi sebagai EHM; Amerika Serikat.

Tugasku sebagai EHM tiada lain untuk mendorong para pemimpin dunia agar menjadi bagian dari jaringan luas yang mengutamakan kepentingan komersial Amerika Serikat. Pada akhirnya, para pemimpin itu akan terjerat di dalam belitan utang yang akan memastikan loyalitas mereka. Alhasil, Mereka dapat dimanfaatkan kapanpun, untuk memenuhi kebutuhan politik, ekonomi, atau militer Amerika Serikat.

Para eksekutif perusahaan Amerika yang paling terhormat memperkerjakan orang dengan tingkat penggajian yang mendekati gaji para budak di kawasan industri yang telah tertanam di negara-negara yang berhasil dikuasai. Membanting tulang dengan kondisi yang tidak manusiawi di pabrik-pabrik terutama di kawasan Asia.

Perusahaan minyak dengan ceroboh memompakan racun ke dalam sungai-sungai hutan hujan, dengan sadar membunuh manusia, satwa dan tanaman serta melakukan genosida pada budaya kuno. Industri farmasi yang mereka punya menolak memberikan obat-obatan yang dapat menyelamatkan nyawa jutaan orang Afrika  yang terinfeksi HIV.

Amerika Serikat membelanjakan lebih dari 87 miliar dolar untuk berperang di Irak, sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa dengan setengah dari jumlah itu kita dapat menyediakan air bersih, makanan yang layak, layanan sanitasi, dan pendidikan dasar bagi setiap manusia di planet ini.

Setiap kesempatan bagi Amerika Serikat dan Sekutunya akan selalu meyakinkan kepada kita bahwa membeli berbagi barang adalah kewajiban kita sebagai warganegara. Dan tugasku yang telah mendapatkan gaji yang sangat tinggi adalah melakukan tawar-menawar sistem bagi negara yang kaya akan sumber daya alamnya terutama di Indonesia untuk memperluas industri yang dimiliki Amerka Serikat. Jika kami tersendat, maka serilaga (Intelejen - CIA), akan menggantian kami. Dan jika serigala tersebutpun gagal, maka tugas akan jatuh ke tangan Militer (Invasi).

Badan Khusus Amerika Serikat
Tentang Indonesia. Ketika Columbus berlayar pada tahun 1492, ia berusaha untuk mencapai Indonesia, yang pada saat itu dikenal sebagai Kepulauan Rempah-rempah. Selama era Kolonial, Indonesia dipandang sebagai HARTA BENDA yang jauh lebih berharga dari pada Amerika. Pulau Jawa dengan kain tenunnya yang sangat kaya, rempah-remahnya yang sangat terkenal, ribuan barisan pulau yang kaya akan SDA menghiasi, kerajaannya yang mewah, merupakan mahkota dan kancah perebutan kekuasaan di antara petualang-petualang Spanyol, Belanda, Portugis, dan Inggris.

Ketika Jepang menduduki Indonesia selama Perang Dunia II, pasukan Belanda melakukan sedikit perlawanan saja. Sebagai akibatnya, bangsa Indonesia, terutama suku Jawa sangat menderita. Menyusul kekalahan Jepang, seorang pemimpin yang karismatik bernma Soekarno muncul untuk memproklamasikan kemerdekaan. Pertemuran yang berlangsung selama empat tahun akhirnya berakhir pada tanggal 27 Desember 1949, ketika Belanda menurunkan benderanya dan menyerahkan kedaulatan kepada rakyat yang hanya mengenal perjuangan dan dominasi selama lebih dari tiga abad. Soekarno menjadi presiden pertama republik baru itu.

Akan tetapi, memerintah Indonesia ternyata lebih sulit daripada mengalahkan Belanda. Jauh dari kondisi homogen, kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.500 pulau itu laksana panci mendidih yang berisi beragam sikap dan perilaku, budaya, lusinan bahasa, serta suku-suku yang menyimpan dendam selama berabad-abad. Konflik seringkali terjadi dan brutal, dan soekarno menindaknya dengan keras.

Ia membubarkan parlemen pada tahun 1960 dan dinamai presiden seumur hidup tahun 1963. Ia membentuk persekutuan yang erat dengan pemerintah-pemerintah komunis di seluruh dunia, sebagai pertukaran dengan peralatan dan pelatihan militer. Ia mengirimkan pasukan Indonesia yang dipersenjatai Rusia ke negara tetangga Malaysia dalam upaya menyebarkan paham komunisme ke seluruh Asia Tenggara dan mendapatkan persetujuan para pemimpin sosial dunia yang merupakan musuh abadi Amerika Serikat.

Oposisi terbangun, dan suatu perebutan kekuasaan dilancarkan pada tahun 1965. Soekarno lolos dari pembunuhan hanya karena kecekatan istri mudanya. Banyak perwira militer puncak dan rekannya yang terdekat bernasib kurang beruntung. Peristiwa ini mengingatkan kepada peristiwa yang terjadi di Iran pada tahun 1953. Pada akhirnya, Partai Komunis dianggap bertanggung jawab terutama faksi yang bersekutu dengan Cina. Pada pembantaian yang diprakarsai oleh Militer, diperkiran tiga ratus ribu bahkan sumber yang mengatakan jutaan orang dibunuh. Komandan militer, Jendral Soeharto pun berkat bantuan Amerika akhirnya mengambil alih kekuasaan sebagai presiden di tahun 1968 dari Soekarno yang anti terhadap negara Imprealis terutama Amerika Serikat.

Hingga tahun 1971, tekad Amerika Serikat untuk menjauhkan Indonesia dari Komunisme menguat karena hasil perang Vietnam terlihat sangat tidak pasti. Presiden Nixon telah memulai serangkaian penarikan pasukan pada musim panas 1969, dan strategi Amerika Serikat cenderung berperspektif lebih global. Strategi difokuskan untuk mencegah efek domino bahwa satu negara jatuh ke tangan komunis setelah lainnya, dan strategi itu difokuskan elektrifikasi MAIN (utama) adalah bagian dari rencana seluruhan untuk memastikan kekuasaan Amerika Serikat di Asia Tenggara.


Dasar kebijakan luar negeri Amerika Serikat adalah bahwa Soeharto akan melayani Washintong dengan cara yang serupa seperti Shah Iran. Amerika Serikat juga berharap bangsa itu akan berfungsi sebagai model untuk negara lainnya di wilayah itu. Washintong mendasari bagian dari strateginya pada asumsi keuntungan yang diperoleh di Indonesia mempunyai reaksi yang positif bagi seluruh dunia Islam, terutama di Timur Tengah yang mudah meledak. Dan jika itu bukan perangsang yang cukup, Indonesia memiliki banyak EMAS, BATU BARA, NIKEL, MINYAK hingga URANIUM. Tak seorang pun yakin tentang berapa banyak jumlah atau kualitas cadangannya. Tetapi, para petinggi Amerika Serikat dan juga para Korporat (pemilik industri) merasa gembira sekali akan hal itu.

Aku mulai membayangkan petualangan yang akan terjadi selanjutnya, Dalam bekerja untuk MAIN, aku akan menukarkan  gaya hidup peace crops yang keras dengan gaya hidup yang lebih mewah dan memesona.

Suatu hari pada tahun 1971, ketika aku tiba ditempat Claudine (rekan kerja) aku menemukan di atas meja makan kecilnya telah terhidang bermacam-macam keju, roti, dan ada sebotol anggur Beaujolais yang mahal. Dia bersulang untukku dan mengatakan "Selamat atas keberhasilanmu".

The New Rules of the World - John Pilger

No comments:

Post a Comment