Saturday, September 23, 2017

Dunia Ketiga; Hewan Lebih Mulia Dari Manusia


Sejarah yang telah terukir dalam proses menjalani hidup dalam kehidupan ummat manusia dapat disimpulkan bahwa semua peristiwa yang telah terjadi dan bahkan masih berlangsung saat ini dibayar dengan darah, kesedihan dan air mata bahkan nyawa hanya dan demi untuk mempertahankan kehidupan suatu kelompok.

Dewasa ini seluruh penghuni dunia mengalami keresahan. Pengaruhnya tidak hanya terasa di bidang hubungan antara berbagai negara dan internasional, tetapi juga menyangkut beberapa problem internasional yang timbul di berbagai negara maupun masalah antar bangsa tanpa memandang negara dan melampaui batas-batas negara.

Oleh beberapa kalangan dikatakan bahwa kekacauan merupakan ciri khas yang menandai masa kini, akan tetapi akarnya berasal dari masa lampau. Kebutuhan akan energi (minyak) dan pangan yang berujung invasi negara-negara maju ke negara-negara berkembang maupun miskin melalui isu sara telah membuktikan hal ini bagaikan getaran listrik yang sangat mengejutkan.

Dalam kurung waktu beberapa abad sampai saat ini, kelompok negara kaya telah mengalami kemajuan pesat atas pengorban yang diberikan oleh negara-negara sedang berkembang yang justru semakin miskin. Kejadian ini bisa disebutkan sebagai hukum besi yang faktanya sudah diketahui dan dipahami sejak dulu.

Jim Yong Kim, Presiden World Bank ke-12, pada tahun 2015 telah menyusun suatu studi mengenai berbagai masalah yang timbul di dunia saat ini. Dalam uraiannya banyak membahas tetntang pertumbuhan kemiskinan absolut di Dunia Ketiga maupun kemerosotan bidang pertanian dan kemiskinan di daerah perkotaan. Hasil studi atau penelitian tersebut melukiskan keadaan dewasa ini yang mirip alam semesta seperti yang digambarkan oleh ahli filsafat Dante di mana umat manusia memasuki dunia pensucian.

Di Dunia Ketiga 350 juta penduduk hidup berdesak-desakan di kota-kota yang sungguh keadaanya sangat memilukan; 230 juta penduduk menganggur, 550 juta masih buta huruf, 700 juta menderita kekurangan gizi, dan 1 milyar 200 juta penduduk tidak pernah menikmati air minum yang bersih dan sehat. Selain itu telah diperkirakan pula 900 juta penduduk dunia  hanya mempunyai penghasilan sebesar 35 sen sehari. Susan George, Pangan: Dari Penindasan Sampai ke Ketahanan Pangan mengatakan " apabila waktu yang dihabiskan untuk membaca buku ini enam jam, dalam jangka waktu itu pula di berbagai tempat di dunia 2.500 penduduk akan mati kelaparan atau menderita penyakit yang banyak kaitannya dengan kelaparan.

Apabila ditelaah lebih teliti pada hakikatnya dewasa ini jumlah penduduk yang kelaparan, kekurangan gizi atau masih buta huruf malah jauh lebih banyak dibandingkan dengan keadaan pada tahun 90-an; pada waktu itu di San Fransisco" bangsa-bangsa yang tergabung di dalam lembaga dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menegaskan kembali keyakinannya untuk menjunjung tiknggi hak-hak asasi manusia, serta bersepakat bulat untuk meningkatkan kemajuan sosial dan tingkata kehidupan dalam suasana kebebasan yang lebih luas".

Di beberapa negara kira-kira 60% anak-anak meninggal sebelum berusia 5 tahun. Sejak tahun 90-an sampai sekarang ini jumlah penduduk yang masih buta huruf telah meningkat dari 550 juta mencapai 1,1 Milyar. 

Dalam keadaan seperti saat ini, tidaklah mengherankan apabila krisis pertanian "pangan" dunia yang telah terjadi sejak tahun 1972 merupakan akar dari kemiskinan atau bahkan juga kelaparan yang tragis sehingga menimbulkan rasa hina serta kecemasan. Krisis tersebut tidak hanya diakibatkan oleh proses pertumbuhan produksi yang tidak seimbang, tetapi juga karena permainan spekulasi harga yang kotor.

Amerika Utara dan Australia dapat digolongkan sebagai lumbung makanan raksasa di dunia, namun lama kelamaan persediaannya tidak urung akan menyusut. Di Amerikat Serikat sendiri persediaan gandum ditambah dengan hasil potensial tanah yang dibiarkan kosong dapat memenuhi kebutuhan konsumsi makanan seluruh dunia selama 100 hari.

Selain itu, Produksi makanan anjing di Amerika Serikat sejak tahun 80-an kira-kira dapat dikatakan hampir sama dengan pendapatan rata-rata pria di India. Di Prancis konsumsi kalori 8 juta anjing dan 7 juta kucing ternyata sama dengan konsumsi kalori seluruh penduduk Portugal. Jumlah sisa makanan yang dibuang ke dalam tempat sampah oleh bangsa Amerika setiap tahun cukup untuk memberi makanan penduduk semua negara di benua Afrika yang luas selama satu bulan.

Pada jaman modern ini harkat hewan seolah-olah tinggi karena mempunyai kelebihan tertentu dibandingkan dengan kebanyakan orang; untuk hewan disediakan pemangkas rambut, penjahit dan restoran khusus. Contoh tersebut hanya sekedar menunjukkan beberapa aspek ketidakadilan yang menimpa martabat manusia, malah merupakan skandal terbesar di dalam organisasi dunia masa kini.


No comments:

Post a Comment